counter

Jumat, 30 Mei 2014

     Musholaku adalah Hidupku


Musholaku terletak disebuah desa yang sangat indah,aku sangat senang jika aku berada di sana meskipun agak sedikit jauh dari rumahku,namun aku sanggat bangga dengan kemegahannya. Mushola atau sering kali aku menyebutnya dengan sebutan “Langgar” . langgar ini bernama “Al-Annur” yang artinya cahaya,cahaya yang dapat menerangi warga disekitarnya langgar ini sudah ada sejak zaman dulu sebelum aku terlahir ke dunia dari kecil aku selalu mengaji dan sholat berjamaah di tempat yang indah itu,musholaku terdiri dari 2 pintu,1 pintu depan dan 1 pintu samping dan terdapat 8 jendela,dan diatasnya terdapat kubah yang sangat indah bertuliskan nama allah s.w.t . dari kecil sebelum mushola tempat terindah yang sering aku kunjungi itu dibangun menjadi semegah pada sekarang ini, dulunya hanya terdapat 2 jendela yang terbuat dari bambu yang dianyam dan lantai yang masih terlihat berwarna hitam dengan atap bambunya pula menjadi ciri khasnya,jika aku mengaji seringkali cat yang sudah mengeras atau sering disebut dengan “blabur” terjatuh. Namun meskipun begitu aku dan teman teman senang sekali mengaji dan sholat berjamaah disana hingga malam larutpun kadang kami masih disana untuk melaksanakan ibadah, padahal dulu belum ada mikrofon yang digunakan untuk mengundang orang-orang untuk sholat berjamaah. Di tempat terindah itu aku dan teman-teman hanya menggunakan suara biasa,meskipun begitu kami sangat senang. Sekarang musholaku sudah  dipercantik dengan fasilitas-fasilitas yang sudah cukup lengkap,aku akan terus berjuang untuk peradaban agamaku yaitu agama islam tercinta menjadi lebih baik dari sekarang lewat mushola terindah yang ada di dalam hidupku.                           

Minggu, 25 Mei 2014



Hidup penuh makna




"Hidup bukan hanya untuk diri sendiri", pernahkah Anda mendengar kata-kata tersebut? Kalau kita cermati lebih dalam, maka ada makna tersembunyi yang jauh lebih luas yakni Hidup ini sesungguhnya bukan kehendak kita, tetapi kehendak Allah Tuhan Yang Maha Memiliki Kehidupan. HIDUP bukanlah semata-mata untuk diri kita sendiri, melainkan HIDUP untuk memberikan manfaat bagi orang lain dan kehidupan alam semesta ini.

Kalau kita melakukan sebuah perjalanan ke dalam diri kita sendiri "inner journey", maka kita akan menemukan bahwa sesungguhnya diri kita ini sangat mengagumkan. Bahwa hidup kita ini sangat mengagumkan, maka sepantasnya kalau kemudian kita menghargai kehidupan kita ini, menggunakan hidup ini untuk lebih bermakna. Menghargai HIDUP berarti menjalani hidup ini penuh makna, menggunakan hidup ini untuk memberikan manfaat bagi kesejahteraan diri sendiri, keluarga dan orang-orang di sekitar kita.
Bagaimana menggunakan hidup kita agar menjadi lebih bermakna ? Bagaimana menghargai hidup yang sudah diberikan oleh Tuhan Yang Memiliki Kehidupan ? Apa yang harus dilakukan dalam hidup agar menjadi lebih bermakna ? Tentu banyak sekali jawaban-jawaban yang bisa dituliskan dalam menghargai hidup ini. Banyak sekali cara-cara dalam menggunakan hidup menjadi lebih bermakna. Namun disini saya berbagi bebera tips dalam menghargai hidup kita ini.

1. Mengubah Orientasi Hidup Lebih Memikirkan Orang Lain
Pikirkan sejenak, apakah Anda sering memikirkan diri sendiri dibandingkan orang lain ? Misalnya berpikir bagaimana memenuhi keinginan sendiri, ingin pekerjaan lebih baik, ingin penghasilan lebih tinggi, ingin rumah lebih mewah, ingin mobil lewah baru, ingin bisnis lebih besar, ingin hidup lebih kaya dan ingin-ingin yang lainnya. Kalau hal itu yang selalu ada dalam pikiran kita, artinya lebih sering memikirkan diri sendiri. Kalau itu yang memenuhi benak pikiran kita, artinya kita hanya berpusat pada diri sendiri dan mementingkan diri sendiri.
Dalam buku saya The Art of Life Revolution, yang diterbitkan oleh Elex Media, salah satu cara untuk "merevolusi" hidup kita adalah memulai mengubah pusat hidup kita dengan memikirkan orang lain. Misalnya memikirkan bagaimana membantu anak-anak yatim agar bisa bersekolah, membantu fakir miskin yang kesulitan membeli sembako, bagaimana membantu memberikan pekerjaan bagi pengangguran, membantu orang tak berdaya, memikirkan orang yang kurang rejeki, orang yang tidak pernah dibantu hidupnya. Itu artinya kita sudah mulai memikirikan orang lain, tidak hanya memikirkan diri sendiri saja. Ini akan membawa kita lebih dekat dengan kemudahan, kebahagiaan dan keberuntungan dalam hidup.

2. Meningkatkan empati kepada orang lain.
Bersikap empati kepada orang lain merupakan salah satu cara menghargai HIDUP kita. Bersikap empati berbeda pengertiannya dengan sikap simpati. Sikap simpati lebih merupakan kesepakatan penilaian terhadap orang lain. Sedangkan sikap empati lebih menekankan pada mengerti orang lain, memahami kondisi orang lain secara emosional dan intelektual. Artinya kita menggunakan ketajaman mata hati untuk memperhatikan kebutuhan orang lain, berusaha melihat kesulitan orang lain.
Bersikap empati, sederhananya memandang keluar melalui kerangka pikiran orang lain, atau melihat dunia dan hubungan dengan orang lain melalui kaca mata orang lain.
Bagaimana caranya ?. Kita dapat memulainya dengan menumbuhkan pemahaman dan perasaan dari dalam jiwa kita. Menanamkan tekad dari dalam hati untuk mengutamakan kepentingan orang lain. Memiliki kerendahan hati, kesediaan berbagi kebaikan dengan orang lain. Memiliki kesediaan hati berbagai kegembiraan disaat memperoleh kemenangan dan memberikan dorongan disaat mengalami kesulitan.

3. Banyak Melepaskan Energi Positif.
Melepaskan energi positif artinya banyak melakukan pekerjaan-pekerjaan positif. Memandang hidup ini dari kaca mata positif dan banyak melakukan hal-hal positif. Pernahkah Anda merasakan kebahagiaan pada saat menolong orang yang sedang benar-benar kesuksesan, misalnya ? Itulah sesungguhnya kebahagiaan yang menyentuh aspek spiritual. Menolong orang lain adalah pekerjaan positif, artinya kita melepaskan energi positif kepada orang lain.
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk melepasakan energi positif ini, diantaranya mungkin anda punya semangat, punya ide, punya solusi bagi orang lain, maka berbagilah semangat, ide dan solusi itu dengan orang lain. Anda memiliki pemikiran-pemikiran posisitif, maka jangan malas menulisnya dan kirimkan melalui milis untuk orang lain. Semakin banyak anda melakukan pekerjaan positif, semakin banyak energi positif yang keluar dan semakin banyak yang akan kembali Anda terima. Mungkin anda akan menerimanya dalam bentuk yang berbeda, misalnya kebahagiaan hati, kepuasaan jiwa, ketenangan hidup bahkan bisa saja berbagai kemudahan rejeki, dll.

4. Hadapkan Wajah Hanya Kepada Allah SWT
Hidup ini hanyalah 'pemberian' dari Yang Maha Memberi. Maka Dia-lah yang berkuasa juga untuk mengambilnya kembali. Dialah Allah Tuhan yang mengatur kehidupan kita ini. Dia pulalah yang berkuasa memberikan kemudahan, keberhasilan atau kesulitan dalam kehidupan kita. Tentunya itu semua bermula dari bagaimana cara kita menghargai hidup yang sudah diberikan oleh-Nya.
Menghadapkan wajah kepada Allah, artinya menjaga keseimbangan dalam hidup ini hanya selalu mengorbit dan beredar dalam lingkaran yang berpusat pada hati nurani. Karena hati adalah pusat makna tertinggi dalam kehidupan yang didalamnya sudah ada sifat-sifat mulia Allah Tuhan Yang Maha Esa. Menghadapkan wajah kepada Allah artinya, bertawakal dan berserah diri kepada Allah. Hidup hanya untuk mengabdi kepada Allah, melalui berbagai bidang pekerjaan, melalui bisnis, maupun kehidupan lainnya. Bersyukur menerima kehidupan ini dan bersabar dalam setiap langkah kehidupan. Meskipun demikian tidak pernah berhenti ber-ikhtiar melalui usaha lahiriah yang cerdas dan keras. Lebih lengkap dapat dibaca di buku "The Art of Life Revolution" yang diterbitkan Elex Media. Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Sumber: Hidup Penuh Makna Oleh Eko Jalu Santoso, Penulis Buku The Art of Life Revolution , Founder Motivasi Nurani Indonesia

Sabtu, 24 Mei 2014



CINTA DAN KEHIDUPAN
Plato bertanya akan cinta dan kehidupan …
Suatu hari, Plato bertanya pada gurunya, “Apa itu cinta? Bagaimana saya menemukannya? Gurunya menjawab, “Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta” .
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.
Gurunya bertanya, “Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?” Plato menjawab, “Aku hanya boleh membawa satu saja,dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik)”. Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwa ranting-ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya”
Gurunya kemudian menjawab ” Jadi ya itulah cinta”
Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya,”Apa itu perkawinan? Bagaimana saya bisa menemukannya?”
Gurunya pun menjawab “Ada hutan yang subur didepan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan”
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar/subur, dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja.
Gurunya bertanya, “Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?” Plato pun menjawab, “sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya”
Gurunya pun kemudian menjawab, “Dan ya itulah perkawinan”
NOTE
Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih. Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan… tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali. Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur. Terimalah cinta apa adanya.
Pernikahan adalah kelanjutan dari Cinta. Adalah proses mendapatkan kesempatan, ketika kita mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya, Ketika kesempurnaan ingin kita dapatkan, maka sia2lah waktumu dalam mendapatkan pernikahan itu, karena, sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya.
http://downloads.ziddu.com/download/23798015/CINTA-DAN-KEHIDUPAN-XII.docx.html

Selasa, 06 Mei 2014

Menghadirkan Allah dalam Aktivitas Kehidupan

Menghadirkan Allah dalam Aktivitas Kehidupan  Sehari-hari
Manusia senantiasa mencari siapa penguasa tertingi (ultimate reality) di alam ini. Penguasa tertinggi itu kemudian disebutlah Tuhan. Dalam bahasa lain istilah tuhan disebut ilah, god, hyang, ely, dll.  Orang komunis, dengan menggunakan pendekatan diletika material sampai kepada kesimpulan bahwa tuhan itu tidak ada.  Bukan hanya komunis, banyak lagi orang di luar itu yang tidak bertuhan (atheis). Akan tetapi Al-Qur’an menegaskan bahwa semua manusia pasti  bertuhan mustahil tidak, paling tidak,  ia  bertuhan kepada hawa nafsunya.

Di dalam Al-Qur’an tuhan itu adalah Allah, Dia hanya satu, satu dalam segala hal. Itulah sikap tauhid (mengesakan tuhan). Selanjutnya tauhid dibagi tiga, yakni tauhid Rubbubiyah, Mulkiyah dan Uluhiyah. Sikap tauhid ini merupakan fondasi beragama dan menjadi dasar nilai dalam semua aktivitas manusia,  baik ritual maupun mu’amalah. Apabila tauhid kokoh maka syirik akan lenyap, sebaliknya kemunculan syirik mengindikasikan lemahnya tauhid.

Pengertian Tuhan
Secara bahasa,  Tuhan (Bahasa Indonesia)  sinonim dengan kata God, The Lord God, Almighty  God, Deity(bahasa Inggris), Got (Belanda), Golt (Jerman), Gudd (Swedia, Norwegia), Allon (Phoenicians), Ado (Canaanites), Adonai, Yahuwa, Elohim, Ekah, Eli (Yahudi).

Secara istilah Tuhan adalah segala sesuatu yang paling dicintai. Apabila seseoranjg lebih mencintai mobil barunya daripada segalanya maka mobil itu menjadi Tuhan baginya. Apabila jabatan lebih dicintai melebihi segalanya maka jabatan itu adalah tuhannya. Dengan demikian ada orang yang menuhankan harta, tahta, wanita, dll. Pendek kata banyak manusia yang telah  menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhan. Allah menegaskan : "Maka pernahkah kamu melihat orang-orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya ?" (QS. 45 : 23).

Dalam pandangan Al-Qur'an, tidak ada manusia pun yang  atheis (tidak bertuhan). semua manusia pasti bertuhan, hanya saja  ada manusia yang mengingkari Allah lantas bertuhan kepada hawa nafsunya. Ini  disebutMulhid bukan atheis.

Mengapa Tuhan harus satu
Menurut Rasio : akal manusia  tidak mungkin dapat  menerima kalau tuhan sebagai Ultimate Reality  lebih dari satu. Bagaimana mungkin pemegang kekuasaan tertinggi lebih dari satu. Ini bisa berbahaya,  niscara akan terjadi pertengkaran.

Menurut Al-Qur'an, kalau Tuhan dua niscaya Tuhan dengan ciptaannya masing-masing akan blok-blokkan dan berusaha saling mengalahkan (QS. 23 : 91).

Siapakah Tuhan yang Satu itu ?
Akal manusia bisa sampai kepada kesimpulan bahwa tuhan itu satu, tetapi akal manausia tidak mungkin dapat mengetahui siapakah tuhan itu.

Di dunia ini ada manusia yang bertuhan satu (monotheisme) tetapi Tuhannya bukan Allah SWT. Juga sebahagian manusia lain mempunyai  banyak tuhan (politheisme) Dalam hal ini Allah menegaskan : "Maka ketahuilah, sesungguhnya tidak tuhan selain Allah". (QS. Muhammad / 47 : 19).

Siapakah tuhan Allah itu ? Allah menegaskan : "Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tiada tuhan melainkan Dia. Yang Maha Pemurah lagi Maha penyayang". QS.  2 : 163). Tuhan yang tak dapat digapai dengan panca indera tetapi Dia maha   melihat segalanya (QS.6 : 103). Tuhan yang telah menciptakan segala sesuatu (khaliqu kulla syaiin) QS. 6 : 102.  Tuhan yang menurunkan hujan  (Al-Fathir / 35 : 27)  Tuhan yang menumbuhkan biji-bijian (QS. 6 : 95). Tuhan yang menjadikan malam dan siang (Qs. 6 : 96).

Pemahaman La ilaaha illaah :
Keyakinan  bahwa tiada tuhan selain Allah (la ilaha ilallah) adalah sikap Tauhid. Tauhid (tawhidan) yang berasal dari kata wahhada - yuwahhidu bermakna pengesaan Allah. Pengesaan Allah yang di dalam Al-Qur’an dilambangkan dengan kalimat La ilaha illah perlu dijabarkan. Penjabarannya harus berlandaskan ayat Al-Qur'an juga bukan kira-kira.

Untuk itu kita bisa melihat relasi (nisbah) antara surat al-Fatiihah sebagai bab Pendahuluan dengan surat An-Nas sebagai bab Penutup Al-Qur'an, karena pada lazimnya, setiap karya tulis terutama karya-karya ilmiah pasti terdapat hubungan yang erat antara bab pendahuluan dengan bab penutup.

Di dalam Al-Fatihah terdapat kalimat yang relevan dengan beberapa kalimat yang terdapat pada surat An-Nas yaitu sbb : (1). Rabbul 'alamin  - Rabbun nas (2). Maliki Yaumiddin – Malikin nas (3). Iyyaka na'budu    - Ilahinnas. Ini melahirkan taksonomi tauhid yakni Tauhid Rubbubiyah, Tauhid Mulkiyyah dan tauhid Uluhiyah.

Tawhid Rubbubiyah ialah meyakini bahwa Allah sebagai satu-satunya Rabb ( Pencipta dan Pengatur) manusia. Allah-lah yang paling mengetahui karakter manusia dan hanya Allah-lah yang paling mengetahui bagaimana cara mengatur manusia. Manusia wajib meyakini bahwa hanya Allah dengan Al-Qur'an-nyalah  yang pantas mengatur hidup manusia. Dengan demikian, segenap  aturan hasil karya manusia yang bertentangan dengan Al-Qur'an dianggap batil. Oleh karena itu, manusia harus memilih Al-Qur' an sebagai buku panduan hidupnya.  Memilih dan menaati aturan selain Al-Qur'an , atau aturan yang bertentangan dengan Al-Qur’an, termasuk syirik Rubbubiyah.

Tawhid Mulkiyyah ialah meyakini bahwa hanya Allahlah satu-satunya raja (malik) bagi manusia. Allah menegaskan :"Maha duci Allah yang di tangan- Nyalah segala kerajaan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu(QS 67 : 1). Karena Allah adalah raja maka Allahlah  yang harus paling ditaati, paling dicintai dan paling ditakuti. Apabila manusia lebih menaati makhluk daripada Allah, maka ia telah melakukan syirik  Mulkiyyah.

Tawhid Uluhiyah ialah meyakini bahwa hanya Allah lah satu-satunya llah atau Tuhan yang wajib disembah. Manusia hanya mengabdi kepada Allah, manifsetasinya antara lain melakukan segala sesuatu semata-mata dengan niat beribadah kepada  Allah. Mengabdi kepada selain Allah adalah syirik Uluhiyah.

Tauhid versus Syirik :
Syirik artinya menyekutujan Alah, orangnya disebut musyrik. Syirik tidak mungkin bisa berdampingan dengan  sikap tawhid, karena tidak mungkin menomor satukan Allah berbarengan dengan sikap lebih  mencintai isteri daripada segalanya.

Syirik itu bermacam-macam, antara lain (1). Syirik  Rubbubiyah. (2). Syirik Mulkiyah dan (3). Syirik Uluhiyah. Termasuk ke dalam syirik Rubbubiyah adalah : (a). Meyakini ada aturan yang lebih baik daripada aturan Allah. (b). Memilih dan menaati peraturan hasil karya manusia yang bertentangan dengan aturan Allah (c). Meminta-minta secara gaib kepada selain Allah (d). Meyakini adanya makhluk yang mengetahui hal-hal gaib mutlak (apa yang akan terjadi esok) selain Allah.

Termasuk ke dalam syirik Mulkiyah adalah (a). Lebih menaati makhluk daripada Allah. (b). Lebih takut kepada makhluk daripada kepada Allah (c). Lebih mencintai makhluk daripada mencintai Allah.  Jangankan dalam takaran lebih walaupun hanya mempersamakan, itu pun sudah syirik. (d). Menjadikan makhluk sebagai tempat bergantung dalam soal nasib.

Termasuk ke dalam syirik Uluhiyah adalah (a). Mengabdi kepada selain Allah (b). Beribadah karena motivasi pujian manusia atau motive-motive duniawi. (c). Melakukan aktivitas sehari-hari bukan karena Allah. (d). Melakukan penyembelihan hewan untuk mengabdi kepada selain Allah.

Seputar Taqdir :
Salah satu keyakinan yang terkait dengan kuasa Tuhan adalah tentang Taqdir. Oleh karena itu di dalam pembahasan tentang konsep Tuhan ini diselipikan tentang konsep taqdir dalam persepketif Al-Qur’an.

Pengertian Qodho dan Qodar :
Qodho adalah ketetapan, ketentuan atau rencana Allah untuk segenap makhluknya, baik manusia, jin, hewan tumbuhan, gunung, langit, laut, dll.. Sedangkan taqdir adalah kenyataannya atau kejadiannya. Jadi, kalau sudah terjadi disebutlah taqdir.
Sebagai contoh : Allah menegaskan di dalam Al-Qur’an surat 17 : 23 :”Dan Tuhanmu telah menetapkan (qadha), agar kamu tidak menyembah kecuali kepada-Nya”. Akan tetapi pada kenyataannya, ada orang yang menyembah Allah, ada juga yang mengingkarinya. Orang menyembah Allah adalah taqdir. Orang yang  menging-kari-Nya pun adalah taqdir juga. Taqdir ditentukan oleh dirinya sendiri. 

Muncul pertanyaan : “Mengapa antara qadha dan qadar pada manusia terjadi perubahan ?”. Jawabannya adalah : Itu karena manusa mempunyai kebebasan memilih (free choise, fee will, free action. ).

Contoh lain :
  • Allah menetapkan (qodho) bahwa peredaran bumi mengelilingi matahari adalah 365 hari. Itulah Qodho. Pada kenyataannya (taqdirnya) memang berjalan seperti itu.
  • Allah menetapkan (Qodho) bahwa air itu mengalir ke tempat yang lebih rendah. Pada kenyataannya (taqdirnya) memang demikian.
Antara qodo dan qadar (taqdir) pada alam tidak terjadi perubahan. Mengaoa demikian ? itu karena Itulah sunnatullah (ketetapan Allah). Segenap makhluk, selain manusia dan jin tidak mempunyai pilihan, mereka harus taat kepada ketetapan Allah, terpaksa maupun sukarela.

Qodho-qodar untuk Manusia :
  • Allah menetapkan bahwa manusia hanya boleh beribadah kepada Allah. Itulah Qodho. Tetapi pada kenyataannya banyak juga manusia yang menyembah selain Allah. Itulah taqdir.
  • Allah menetapkan (qodho) bahwa setiap anak wajib berbuat ihsan kepada orangtuanya, tetapi pada kenyataannya (taqdirnya) ada juga anak yang durhaka kepada orangtuanya.
  • Pada saat bayi berusia empat bulan dalam kandungan, Allah menetapkan potensi-potensinya atau bakat-bakatnya. Besar kecilnya bakat ini untuk setiap bayi berbeda-beda. Itulah ketetapan (qodho) Allah. Nanti setelah anak itu dewasa akan berusaha mengembangkan potensi itu, sehingga ada orang yang menjadi pemain bola tingkat internasional. Itulah taqdir. Tetapi ada juga yang malas berlatih sehingga hanya  menjadi pemain bola tingkat kecamatan saja. Itupun taqir juga.

Qodho Allah untuk manusia sering berbeda dengan taqdirnya sebab manusia dengan akalnya mempunyai hak pilih, tetapi kadang-kadang pilihannya dipengaruhi oleh  nafsu syaithaniyah. Tidak heran kalau ada manusia yang menyembah batu, membunuh, dan berbuat maksiat lainnya.

Menghadapi Taqdir
Allah mempunyai qodho (ketetaapan) untuk setiap manusia, tentang jatah umurnya, jatah rizkinya, dan lain-lain. Ini adalah rahasia Allah, manusia tidak akan pernah tahu masalah itu dengan pasti , sehingga tidak mungkin umur manusia itu sama panjangnya dan tidak mungkin manusia di dunia itu sama kayanya atau sama miskinnya.

Kewajiban manusia adalah berikhtiar (bekerja) dan berdoa agar ketetapan (Qodho) Allah benar-benar menjadi kenyataan (taqdir) yang baik.  Bagi anak yang memiliki bakat atau potensi main bola, hendaklah berlatih sekuat tenaga agar menjadi taqdir yang baik yakni menjadi pemain bola yang tangguh.

Bagi  orang yang diberi bakat menyanyi yang baik, hendaklah ia berlatih yang baik sehingga menjadi penyanyi yang baik.
           
Pendek kata, semua manusia harus berusaha maksimal dan berdoa optimal agar memperoleh  taqdir yang baik. Kita harus menyongsong taqdir sebab taqdir pada umumnya tergantung usaha kita. Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kalau kaum itu tidak mengubah nasibnya sendiri.

Akan tetapi kadang-kadang, walaupun kita sudah berusaha maksimal dan berdoa optimal, ternyata gagal juga. Gagalnya itu bukan karena malas, atau ceroboh tetapi karena tidak terduga, entah mengapa. Gagal seperti itu disebut Mushibah. Misalnya seorang ibu mau menyeberang di jalan raya, ia sudah sangat hati-hati, lirik kiri lirik kanak, begitu menyeberang jalan, di luar dugaan ada motor yang melaju kencang dari arah belokan. Si ibu yang sudah berada di tengah jalan dan tidak sempat lagi  mengelak, akhirnya ia ditabrak motor. Kecelakaan itu tidak terduga, itu disebut Mushibah.

Contoh lainnya : Ada seorang anak SD yang pandai, ketika mau mengahadpi ujian ia belajar sungguh-sungguh, shalat serta berdoa sekuat hati. Pada waktu ia pulang sekolah ia kehujanan sehingga ia jatuh sakit. Sakitnya semakin parah padahal sudah berobat ke dokter. Akhirnya anak itu meninggal dunia, ia tidak sempat ikut ujian. Itu namanya Mushibah.

Mushibah adalah kejadian buruk yang tidak disengaja, bukan karena kecerobohan, bahkan tidak bisa diramalkan sebelumnya. Mushibah  adalah semata-mata kehendak Allah, Allah memaksanya. Manusia mau tidak mau harus menerimamnya. Al-Qur'an surat Al-Hadid ayat 22 menyatakan sbb :




Pada umummnya, manusia menganggap bahwa mushibah itu buruk tetapi belum tentu menurut Allah. Allah menyatakan : "Bisa jadi apa yang kamu anggap buruk justeru baik menurut Allah".

Ibarat sikap serang ibu kepada anaknya.
 Seorang anak usia 4 tahun berusaha meminta permen dan es kepada ibunya. Ia merengek-rengek. Ibunya mendengar permintaan itu tetapi si Ibu tidak mau memberi anaknya permen atau es. Ibunya hanya memberi roti.  Si anak bingung lantas menangis dengan menyatakan :" Ibu Jahat, ibu Jahat. Mengapa saya minta permen atau es, tetapi ibu tidak memberi, malah ibu memberi roti. Saya tidak mau roti. Ibu Jahat, ibu tidak sayang saya".

Ibu berkata :"Ibu bukan tidak sayang kamu nak !, kalau kamu makan permen kamu bisa sakit gigi. Juga kalau kamu makan es, kamu bisa sakit perut".

Jadi kalau kamu sudah berusaha maksimal dan sudah berdoa optimal tetapi usahamu gagal juga, itulah mushibah, itu dari Allah, itu tanda kasih sayang Allah juga, hanya mungkin manusia tidak tahu rahasia Allah. Oleh karena itu kalau terkena mushibah, kamu harus mengucapkan kalimat "Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun".

Dengan demikian sukses sebagai taqdir yang baik dan mushibah sebagai taqdir yang buruk, semuanya dari Allah SWT , kita harus menerimamnya. Itulah yang dimaksud dengan beriman kepada taqdir Allah, yang baik maupun yang buruk.


Taqdir Mubram dan Mu'allaq
Ada qadar yang bisa diubah dengan usaha manusia ada yang tidak bisa diubah lagi.
Contoh :
  • Si Heni harus lahir dari rahim Ibu Susi, sedangkan Tatang lahir dari rahim ibu Ikah. Tak dapat diubah lagi.
  • Lahir sebagai etnis Sunda atau Aceh adalah tak dapat diubah lagi.
Kejadian yang tak dapat diubah dengan usaha dan doa adalah taqdir Mubram.
Sedangkan kejadian yang bisa diubah dengan ikhtiar dan doa adalah taqdir Mu'allaq, seperti miskin jadi kaya, bodoh jadi pandai, dll.

Kewajiban manusia adalah berusaha dan berdoa agar taqdir mu'allaq  bisa  berubah menjadi serba baik. 

Mushibah dan Halkan
Kamu sudah tahu bahwa kejadian buruk (taqdir buruk) yang bukan karena kecerobohan manusia, atau bukan disengaja, disebut Mushibah. Tetapi kalau kejadian buruk itu karena kecerobohan manusia, disebutlah Halkan, bukan mushibah.
Contoh :
  • Naik motor ugal-ugalan, celaka, mati.
  • Malas belajar sehingga tidak lulus ujian
  • Makan tidak teratur sehingga sakit perut.
  • Bunuh diri, mati.
  • Berjudi, miskin.
  • Tidak mau shalat sehingga masuk neraka.
  • Tidak mau mendengar dakwah sehingga menjadi kafir

Itu semua adalah kejadian buruk, atau taqdir buruk, tetapi buruknya karena kesalahan manusia sendiri. Yang demikian bukan mushibah tetapi disebut Halkan.

Allah berfirman bahwa apa-apa yang baik adalah dari Allah datangnya, sedangkan apa-apa yang buruk adalah dari dirimu sendiri.

Mushibah adalah buruk secara lahiriyah padahal hakikatnya adalah baik, itu berasal dari Allah. Sedangkan halkan adalah buruk secara lahiriyah dan juga dari segi hakikat. Itu berasal dari manusia.

Kalau manusia terkena mushibah harus bersabar, tetapi kalau manusia terkena Halkan harus bertaubat.

Sukses tanpa doa :
Ada juga orang prilakunya busuk, ikhitiarnya tidak mengenal haram halal, jarang berdoa, tidak pernah shalat, dan lain-lain. Pokoknya hidupnya biadab tetapi ternyata dia sukses, menjadi orang kaya,  pangkatnya tinggi, anak buahnya banyak, dan lain-lain.

Kesuksesan yang demikian bukanlah nikmat tetapi Istijrad, yakni pemberian Allah tanpa kasih sayang. Dia dikasih tetapi tidak disayang.

Jadi kalau seseorang dalam usahanya sering melanggar aturan Allah, tidak pernah beribadah kepada Allah, berperilaku jahiliyah tetapi sukses, maka orang demikian bukan sukses sebagai berkah Allah tetapi sukses sebagai istijrad.

Maukah kamu menjadi pengusaga sukses karena istijrad ? maukah kamu menjadi penyanyi yang sukses karena istijrad, maukah kamu kaya karena istijrad ? Jangan-jangan mau. Karena bisa saja di dunia seperti sukses padahal di akhirat akan ditenggelamkna ke dalam neraka.

Kalau ada orang yang memperoleh kesuksesan karena isrijrad, maka harus diingatkan oleh teman-temmannya agar dia bertaubat.




Sumber : http://informasilive.blogspot.com/2013/04/menghadirkan-allah-dalam-aktivitas.html